biografi dan sosioantropologi jawa timur
|
Manusia diciptakan sebagai makhluk
social. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan bantuan dari orang
lain. Setiap manusia cenderung untuk hidup berkelompok dengan manusia lainnya,
yang disebut juga hidup bermasayarakat. Selain membutuhkan kehadiran dan
interaksi dengan manusia lain, kehidupan manusia juga tidak lepas dari pengaruh
lingkungan alam tempat ia tinggal.
Kehidupan manusia memang tidak dapat
dipisahkan dari lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan social.
Unsur – unsur tempat menusia bertempat tinggal dapat di bedakan menjadi unsur
hayati, social budaya, dan fisik.
1.
Unsur hayati (biotik)
Unsur hayati (biotik) adalah unsur
lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuh – tumbuhan, dan jasad renik.
2.
Unsur social budaya
Unsur social budaya adalah lingkungan
social dan budaya yang di buat manusia, yang merupakan system nilai, gagasan,
dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk social.
3.
Unsur fisik (abiotic)
Unsur fisik (abiotik) adalah unsur
lingkungan hidup yang terdiri atas benda – benda tidak hidup, seperti tanah,
air, udara, iklim, dan lain-lain.
A. Biogeografi wilayah jawa timur
1.
Pengertian biogeografi
Biogeografi merupakan salah satu cabang
kajian dari ilmu geografi. Biogeografi
merupakan gabung dari ilmu biologi dan geografi, yang
mempelajari tentang tumbuhan dan hewan yang menghuni suatu wilayah tertentu.
a. Pengelompokan biogeografi di dunia
Biogeografi adalah bidang ilmu yang
mempelajari dan berusaha untuk menjelaskan
Distribusi organisme di permukaan bumi. Di dunia
dikenal enam daerah biogeografi dengan setiap daerah memiliki perbedaan dan
keseragaman tertentu (unik) dal kelompok-kelompoknya.
Berikut ini daerah biogeografi yang ada di dunia.
1.
Australia
Wilayah
ini mencakup kawasan Australia, selandia baru, irian, Maluku, pulau-pulau
sekitarnya, dan kepulauan di samudra pasifik. Hewan khas daerah ini adalah
semua monotremata, marsupialia (mamalia tidak berplasenta/mamalia berkantung),
rodentia, kelelawar, burung kasuari, burung cendrawasih, jenis-jenis burung
kakaktua, ikan paru-paru australlia, dan burung kiwi.
2.
Oriental
Daerah
penyebaraan organisme oriental meliputi daerah asia bagian selatan, pegunungan
Himalaya, india, sri lanka, semenanjung melayu, Sumatra, jawa, Kalimantan,
Sulawesi, dan Filipina. Hewan khas daerah ini adalah siamang, orangutan, gajah,
badak, dan burung merak.
3.
Ethiopia
Wilayah
penyebaran cthlopia meliputin benua afrika, dari sebelah selatan gurun sahara,
madagaskar, dan selatan Saudi Arabia. Hewan khasnya antara lain gajah afrika,
gorilla, simpase, badak afrika, singa, kuda nil, zebra, jerapah, dan burung
onta.
4.
Neotropik
Wilayah
penyebaran neotropik meliputin amerika tengah, amerika selatan dan sebagian
besar meksiko. Hewan khasya adalah armadillo, kelelawar pengisap darah, dan
burung kolibri
5.
Neartik
Wilayah
penyebaran neartik meliputin kawasan amerika serikat, amerika utara dekat kutub
utara, dan Greenland. Hewan khasnya antara lain kambing gunung, karibon, dan
tikus air (beaves).
6.
Paleartik
Wilayah
penyebaran paleartik sangat luas meliputi hamper seluruh benua eropa, uni
soviet, daerah deket kutub utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan inggris
di eropa barat sampai jepang, selat bering di pantai pasifik, dan benua afrika
paling utama. Hewan khasnya, antara lain landak, bai hutan, dan rusa kecil.
b. Factor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
Iklim merupakan
factor utama yang menentukan tipe tanah maupun spesies tumbuhan di
daerah tersebut. Sebaliknya, jenis tumbuhan yang ada
menentukan jenis hewan dan mikroorganisme yang akan menghuni daerah tersebut.
Pada dasarnya iklim tergantung pada matahari. Matahari tidak hanya intesitas
cahaya yang digunakan untuk proses fotosintesis, tetapi juga untuk tempratur
umum.
Keadaan
cuaca atau iklim suatu daerah dapat ditentukan jika kita mengetahui unsur-unsur
cuaca dan iklimdi daerah tersebut, antara lain suhu udara, tekana udara, angin,
kelembapan udara, dan curah hujan.
1.
Suhu udara
Suhu atau tempratur berarti ukuran relatif
tentang panas dan dinginnya suatu benda. Tempratur merupakan ukuran intensitas
panas, bukan kuantitas panas. Suhu udara di tempat satu dengan tempat lain
dapat berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan banyak sedikitnya sinar matahari
yang sampai ke permukaan bumi. Semakin tinggi radiasi matahari maka akan
semakin tinggi suhu udara.
2.
Tekanan udara
udara memiliki kekuatan untuk menekan. Hal itu disebabkan udara memiliki massa. Tekanan yang dihasilkan disebut tekanan udara. Udara dapat menekan dari berbagai arah. Makin tinggi tempat, makin rendah tekanan udara karena kerapatan udara makin kecil.
udara memiliki kekuatan untuk menekan. Hal itu disebabkan udara memiliki massa. Tekanan yang dihasilkan disebut tekanan udara. Udara dapat menekan dari berbagai arah. Makin tinggi tempat, makin rendah tekanan udara karena kerapatan udara makin kecil.
3.
Angin
besar kecilny tekanan udara di pengaruhi oleh suhu udara. Suhu udara di satu tempat dan tempat lainnya berbeda-beda. Dengan demikian, tekanan udara di satu tempat juga berbeda dengan tekanan usara di tempat lainnya. Sifat udara adalah udara akan bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Pergerakan udara inilah disebut angin. Angina bisa juga memengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi.
besar kecilny tekanan udara di pengaruhi oleh suhu udara. Suhu udara di satu tempat dan tempat lainnya berbeda-beda. Dengan demikian, tekanan udara di satu tempat juga berbeda dengan tekanan usara di tempat lainnya. Sifat udara adalah udara akan bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Pergerakan udara inilah disebut angin. Angina bisa juga memengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi.
4.
Kelembapan udara
setiap saat kita bernapas. Ketika bernapas, kita menghirup udara. Udara yang kita hirup mengandung unsur air yang berupa uap air. Banysk kandungan air yang terdapat dalam udara disebut kelmbapan udara. Kelembapan udara dapat mempengaruhi jenis organisme apa saja yang dapat hidup di suatu daerah. Kelembapan ini juga tergantung pada cahaya matahari dan tempratur.
setiap saat kita bernapas. Ketika bernapas, kita menghirup udara. Udara yang kita hirup mengandung unsur air yang berupa uap air. Banysk kandungan air yang terdapat dalam udara disebut kelmbapan udara. Kelembapan udara dapat mempengaruhi jenis organisme apa saja yang dapat hidup di suatu daerah. Kelembapan ini juga tergantung pada cahaya matahari dan tempratur.
5.
Curah hujan
curah hujan yang tinggi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan pohon- pohon besar, sedangkan curah hujan yang rendah membantu komunitas yang didominasi oleh pohon-pohon pendek, semak belukar, rumput, dan kaktus, atau tumbuhan gurun lainnya
makin tinggi curah hujan dan tempratur suatu daerah, makin banyak dan makin besar jumlah tumbuhan. Dengan demikian, iklim merupakan salah satu factor utama terbentuknya daerah-daerah biogeografi.
curah hujan yang tinggi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan pohon- pohon besar, sedangkan curah hujan yang rendah membantu komunitas yang didominasi oleh pohon-pohon pendek, semak belukar, rumput, dan kaktus, atau tumbuhan gurun lainnya
makin tinggi curah hujan dan tempratur suatu daerah, makin banyak dan makin besar jumlah tumbuhan. Dengan demikian, iklim merupakan salah satu factor utama terbentuknya daerah-daerah biogeografi.
2.
Persebaran flora dan fauna di Indonesia
Indonesia dijuluki sebagai Negara
megabiodiversista. Hal ini disebabkan tingginya
keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, namun, perhatian
kita terhadap kekayaan ini masih sangat kurang sehingga banyak jenis mahluk
hidup yang punah dan menjadi langka. Selain itu, semua spesies baru
dihakpatenkan oleh bangsa asing. Apabila kita melakukan eksplorasi kandungan
flora, fauna, maupun mikroorganisme yang ada di Negara kita, masih terbuka
lebar kesempatan untuk mengidentifikasikan dan membuat hak paten sebagai hasil
penemuan kita sendiri karena masih ada kurang 90% keanekaragaman hayati di
Indonesia yang belum terindentifikasi.
Menurut
teori stabilitas, daerah yang memiliki stabilitas iklim yang tinggi akan
memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi dibandingkan di daerah yang
stabilitas iklimnya rendah. Adapun menurut teori area, suatu area yang luas
akan memberikan kesempatan untuk peningkatan isolasi antar populasi. Oleh
karena itu, area yang luas dengan iklim yang sama akan memiliki
keanekaragaman spesies yang tinggi. Di
Indonesia memiliki iklim stabil dan serupa dengan area yang luas sehingga
menjadikan Indonesia sebagai gudang flora dan fauna selain itu, keanekaragaman
hayati yang sangat tinggi di Indonesia disebabkan oleh hal-hal berikut.
a.
Indonesia tersusun atas pulau-pulau
b.
Banyak pulau-pulau di Indonesia terisolasi ribuan tahun sehingga tingkat
endemisnya tinggi. Hal ini menyebabkan adanya jenis-jenis flora dan fauna khas
yang hanya ada di Indonesia, misalnya jati, meranti, cendana, raflesia, burung
cendrawasih, dan badak bercula satu.
c.
Unsur flora dan fauna di Indonesia meliputi wilayah indo Malaya sampai
ke Australia.
d.
Indonesia terbagi atas dua daerah biogeografis, yaitu wilayah oriental
yang meliputin daerah Sumatra, jawa, bali, dan Kalimantan, serta wilayah
Australia yang meliputu pulau-pulau kawasan timur Indonesia.
e.
Indonesia merupakan negra kepulauan yang terdiri atas 75% lautan yang
luasnya mencapai 3,6 juta kilometer persegi dengan panjang pantai kurang lebih
51% dari panjang bumi sehingga Indonesia memiliki hutan bakau terluas dan
terkaya jenis flora dan lainnya.
f.
Dengan laut yang luas, Indonesia memiliki terumbu karang terkaya
dibandingkan Negara-negara lainnya, misalnya atoll, barrier, karang tepian, dan
karang sebaran.
a. Flora di Indonesia
Flora diindonesia termasuk dalam kawasan flora malesiana. Malensiana
adalah suatu daerah yang meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, papua nugini,
dan kepulauan Solomon. Wilayah ini terletak di khatulistiwa sehingga beriklim
tropis denan curah hujan yang relative tinggi. Dengan kondisi iklim seperti
ini, wilayah malesiana menjadi pusat vegetasi dunia, bahkan beberapa jenis
floranya bernilai tinggi, sperti jati, rotan, cendana, dan kayu hitam.
Persebaran jenis tumbuhan di Indonesia sangat beraneka ragam, terutama
di daerah hujan teropis. Kalimantan memiliki kurang lebih sepuluh ribu jenis
tumbuhan berbiji yang termasuk khas atau endemic yang tidak ditemukan di daerah
lain, yaitu 158 dari 267 jenis tumbuhan dari family dioterocarpaceae yang
sangat penting dalam dunia perdagangan. Daerah Sumatra dan papua juga sangat
kaya jenis tumbuhannya dibandingkan hutan di jawa, Sulawesi, dan Maluku. Di
papua jenis pohonya lebih rendah dibandingkan tempat yang lain dengan tumbuhan
khas matoa (pometia pinnata).
Persebaran tumbuhan khas Indonesia yang tidak ada di daerah malesiana yang
lain adalah
1.
Jati (tectona grandis), mahoni(swietenia mahagoni), kenari (canarium
commune), bungur, angsana, saga, albisia, dan cempedak (arthocarpus integra),
bayak tumbuh di hutan pulau jawa.
2.
Meranti (shore asp.), rotan (calamus caesius), anggrek hitam (coelogyne
pandurata), tengkawang dan kayu hitam, banyak tumbuh di Kalimantan.
3.
Kayu kruing (dipterocarpus sp.), kamper, dan rasamala, banyak tumbuh di
Sumatra.
4.
Durian (durio zibetinus), sukun (arthocarpus altillis), dan manga
(mangifera indica), terdapat di jawa, Sumatra, Kalimantan.
5.
Bunga raksasa (rafflesia arnoldi), di temukan di Bengkulu.
6.
Kayu cendana (satalum album) dan kayu putih (eucalyotus alba), banyak
tumbuh di nusa tenggara.
7.
Pala (myristica fragrans) banyak ditemukan di pulau banda dan Maluku.
8.
Buah matoa (pometia pinnata) dan bunga rian (mucuna bennetti), di
temukan di papua.
Berdasarkan sejarah geologi, persebaran
flora di Indonesia dapat dibedakan atas flora paparan sunda, flora paparan
sahul, dan flora peralihan.
1.
Flora paparan sunda (flora asiatis)
a)
Flora Sumatra
Flora Sumatra secara bertutu-turut mulai
dari pantai tomut berupa hutan bakau, hutan gambut, dan huta raw air tawar.
Sementara itu, di bagian tengah dan barat berupa hutan hujan tropis khas
Sumatra antara lain:
-
pohon kamper, tersebar di daerah nanggro aceh Darussalam dan Sumatra
utara.
-
Bunga rafflesia, tersebar di daerah Sumatra selatan dan Bengkulu.
b)
Flora jawa dan Kalimantan
Flora khas jawa dan Kalimantan antara
lain:
-
Jati, tersebar di daerah jawa barat, jawa tengah, dan jawa timur.
-
Tenggaring, tanaman sejenis rambutan yang rasanya agak masam atau tidak
semanis rambutan. Tersebar hamper di seluruh Kalimantan
-
Kayu ulin,
sejenis kayu yang tinggi dan sangat kuat. Tersebar hamper di seluruh hutan
Kalimantan.
-
Kasturi,
tanaman sejenis manga yang buahnya harum dan manis, tersebar di Kalimantan
selatan dan di beberapa daetah lainnya.
2. flora paparan sahul (flora australis)
Daerah penyebarannya meliputin pulau
papua dan pulau – pulau kecil disekitarnya. Flora australis terdiri atas
berbagai jenis kayu, seperti kayu besi, cemara, cemari hitam, merbau darat, dan
merbau pantau. Selain itu, terdapat juga jenis pometia pinnata (matoa) yang
memiliki variabilitas genetika yang tinggi, pohon sagu, nipah, dan hutan
mangrove di daerah pantai.
3. flora peralihan
Daerah penyebaran meliputi pulau Sulawesi,
bali dan nusa tenggara (termasuk timor leste). Flora di Sulawesi memilikin
kemiripan dengan flora daerah Filipina. Flora yang berada di pantai dan dataran
rendah lebih mirip dengan flora papua. Adapun flora di pegunungan mirip dengan
flora Kalimantan.
Flora khas
daerah peralihan, di antaranya kayu hitam (eboni), kayu rima, kayu cendana, dan
anggrek. Persebaran flora di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat (relief)
menunjukan variasi, yaitu dari dasar ke puncak. Seperti juga persebaran dari
ekuator ke arah kutub. Adanya variasi tersebut di sebabkan adanya variasi
tempratur dan curah hujan.
b. fauna di Indonesia
Indonesia sebagai Negara
megabiodiversitas tidak hanya kaya akan flora, tetapi juga kaya akan fauna.
Selain itu, Indonesian mempunyai kekhasan yang beraneka ragam yang tidak ada di
tempat lain, misalnya komodo, orangutan, dan beberapa jenis burung.
Pada tahun 1859, Alfred Wallace
membagi dua wilayah utama persebaran fauna di Indonesia, yaitu garis batas di
sebelah timur Kalimantan dan bali yang memisahkan wilayah oriental yang
termasuk Sumatra, jawa, bali, dan Kalimantan dengan wilayah Australia yang
termasuk Sulawesi, irian, maluku , nusa tenggara barat, dan nusa tenggara
timur. Berdasarkan sejarah evolusinya, kawasan Indonesia bagian barat dahulunya
bersatu dengan benua asia, sedangkan kawasan Indonesia bagian timur bersatu
dengan benuan Australia sehingga keanekaragaman fauna Indonesia mempunyai
kemiripan dengan dua daerah persebaran tersebut.
Webber (ahli zoology inggris),
membagi daerah persebaran fauna di Indonesia dengan membuat garis pembatas
mulai di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara sampai ke kepulauan aru
dengan alas an tidak semua hewan di Sulawesi dapat sepunuhnya dikelompokan
dalam kelompok hewan Australia. Fauna yang berada di antara garis Wallace dan
garis webber disebut fauna peralihan.
1.
Fauna daerah
oriental
Daerah oriental (Indonesia bagian barat) meliputi jawa, Sumatra, dan
Kalimantan. Contoh satwa yang terdapat di daerah oriental adalah sebagai
berikut.
a)
Bakantan
(natalis larvatus) di Kalimantan.
b)
Harimau
Sumatra (panther tigris), gajah asia (elephas maximus),dan tapir (tapirus
indicus) di Sumatra.
c)
Barung gelatik
jawa (padda oryzivora) di jawa.
d)
Penyu
(chelonian mydas) di sukamande (banyuwangi).
e)
Badak bercula
satu (rhinoceros sondaicus) terdapat di ujung kulon, jawa barat.
2.
Fauna daerah
Australia
Daerah Australia meliputin Indonesia bagian timur, termasuk papua dan
daerah di sekitarnya. Contoh satwa yang terdapat di daerah Australia adalah
sebagai berikut.
a)
Komodo
(varanus komodoensis) endemic di nusa tenggara timur.
b)
Babi rusa
(babyroussa), kanguru pohon (dendrolagus sp.), kuskus (phalanger carmeiitae),
dan burung cenderawasih (paradise sp.) di papua.
3.
Fauna
peralihan
Fauna
peralihan terdapat di daerah peralihan antara daerah Australia dan oriental.
Contohnya, fauna yang terdapat di Sulawesi, seperti anoa (babalus sp), burung
maleo (macrocephalon maleo), burung rangkong (aceros cassidix), musang Sulawesi
(macrogalidia musschenbroekii), dan kera tarsius (tarsius bancanus).
3.Persebaran flora dan fauna di jawa timur
persebaran
flora dan fauna di jawa timur tidak terlepas dari keadaan geografi, topografi,
dan iklim di jawa timur. Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur
sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar
200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur,
dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara
Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur
adalah Kepulauan
Kangean dan yang paling utara
adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau
kecil yakni Nusa Barung dan Pulau Sempu.
Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga
zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara
(lipatan). Dataran rendah dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi,
Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian
utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan
Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.
Pada bagian tengah terbentang rangkaian pegunungan berapi: Di perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Gunung Lawu (3.265 meter). Di sebelah Tenggara Madiun tedapat Gunung Wilis (2.169 meter) dan Gunung Liman (2.563 meter). Pada koridor tengah terdapat kelompok
Anjasmoro dengan puncak-puncaknya Gunung Arjuno (3.239 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), Gunung Anjasmoro (2.277 meter), Gunung Wayang (2.198 meter), Gunung Kawi (2.681 meter), dan Gunung Kelud (1.731 meter); pegunungan tersebut terletak di
sebagian Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Kelompok Tengger memiliki puncak Gunung Bromo (2.192 meter) dan Gunung Semeru (3.676 meter). Semeru, dengan puncaknya yang disebut Mahameru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di daerah Tapal Kuda terdapat dua kelompok pegunungan: Pegunungan Iyang dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 meter) dan Pegunungan Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.332 meter).
Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan,
yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar,
hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.
Dua
sungai terpenting di Jawa Timur adalah Sungai Brantas (290 km) dan Bengawan Solo. Sungai Brantas memiiki mata air di
daerah Malang. Sesampai di Mojokerto, Sungai Brantas pecah menjadi dua: Kali Mas dan Kali Porong; keduanya bermuara di Selat Madura. Bengawan Solo berasal dari Jawa Tengah,
akhirnya bermuara di Gresik. Kedua sungai tersebut dikelola oleh PT Jasa Tirta. Di lereng Gunung Lawu di dekat
perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Telaga Sarangan, sebuah danau alami. Bendungan utama di
Jawa Timur antara lain Bendungan Sutami dan Bendungan Selorejo, yang digunakan untuk irigasi,
pemeliharaan ikan, dan pariwisata.
Jawa Timur memiliki
iklim tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa
Timur pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Curah hujan
rata-rata 1.900 mm per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari. Suhu
rata-rata berkisar antara 21-34 °C. Suhu di daerah pegunungan lebih
rendah, dan bahkan di daerah Ranu Pani (lereng Gunung Semeru), suhu bisa
mencapai minus 4 °C,yang menyebabkan turunnya salju lembut.
1.
Persebaran flora di
jawa timur
Kondisi geogarfis, topografi, dan iklim di
jawa timur sangat mendukung keanekaragaman hayati yang ada di jawa timur. Di
jawa timur terdapat 2.717 jenis (spesies) tumbuhan berbunga. Tumbuhan yang
termasuk pohon di jawa timur yaitu termasuk pohon-pohon penting di antaranya
jati (tectona grandis), rasamala (altingia excels), bakau (rhizhopora
mucronata), dan sebagainya. Pulau jawa memiliki 6.500 jenis flora (4.500 jenis
asli), yang dapat dikatakan relative miskin jenis flora dibandingkan daerah
lainnya. Salah satu genus flora yang unik di jawa adalah bunga rafflesia.
2.
Persebaran fauna di
jawa timur
Saat ini di jawa terdapat 137 jenis
mamalia darat, 22 jenis diantaranya adalah spesies endemic jawa. Jenis endemic
jawa yang terkenal adalah surili (presbytis comate), owa jawa (hylobates
moloch), babi jawa (sus verrucosus) dan salah satu jenis mamalia predator,
yaitu macan kumbang (phantera pardus). Jenis primata endemic surili dan
trenggiling (manis javanica) saat ini yang paling terancam punah di Indonesia.
Persebaran mamalia terpecah-pecah dalam
kantung-kantung hutan yang reltif kecil. Kelangkaan jenis mamalia disebabkan
oleh dua factor utama, yaitu aktivitas pemburuan dan habitat aslinya terganggu.
Sampai saat ini diketahui ada 132 jenis
ikan air tawar yang tercatat di region jawa dan bali, 13 jenis diantaranya
adalah jenis endemic.
B. Sosioantropologi wilayah jawa timur
1. Pengertian sosioantropologi
Sosioantropologi
berasal dari dua kata yaitu sosio dan antropologi.
Sosioantropologi merupakan gabungan dari
dua ilmu yang mempelajari tentang manusia dan masyarakat, yaitu sosiologi dan
antropologi.
Secara
etimologis, istilah sosiologi berasal dar dua kata, yaitu socius (latin) yang
berarti teman atau kawan, dan logos (yunani) yang berarti ilmu. Jadi, sosiologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara kawan dengan kawan.
Para ahli mendefinisikan socius dengan pergaulan hidup. Oleh karena itu,
sosiologi juga berarti ilmu pengetahuan tentang pergaulan hidup manusia, yaitu
hubungan antara seseorang dengan orang lain, hubugan seseorang dengan golongan,
dan hubungan golongan dengan golongan.
Menurut
kosa kata bahasa Indonesia, pergaulan hidup sesama manusia di sebut masyarakat.
Sosiologi sering disebut ilmu kemasyarakatan. Oleh karena itu, sosiologi juga
disebut sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan manusia
dalam masyarakat.
Adapun
antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosio yang mempelajari tentang budaya
masyarakat suatu etis tertentu. Antropologi lahir atau berawal dari
ketertarikan orang-orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, dan
budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di eropa.
Antropologi
lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam
arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama. Antropologi mirip
seperti sosiologi, tetap pada sosiologi lebih menitikberatkan pada masyarakat
dan kehidupan sosialnya.
Jadi,
sosioantropologi adalah penggabungan kedua cabang ilmu tersebut, di mana
masyarakat di pelajari secara utuh, baik dari segi budaya maupun kehidupan
sosialnya. Misalnya, sosioantropologi di daerah jawa timur berarti
menitikberatkan pada kebudayaan masyarakat jawa timur, yang meliputi kesenian
tradisional, sekaligus kehidupan, dan interaksi sosialnya.
2.
Kehidupan social budaya
masyarakat jawa timur
Jumlah penduduk
Jawa Timur pada tahun 2005 adalah 37.070.731 jiwa, dengan kepadatan 774
jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Jawa Timur
adalah Kabupaten Malang, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Surabaya. Laju pertumbuhan penduduk adalah 0,59% per tahun
(2004).
Mayoritas
penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih
heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku Madura mendiami di Pulau Madura dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir
utara dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan merupakan
mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura,
umumnya mereka bekerja di sektor informal.Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit,
tersebar di Pegunungan Tengger dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di
sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.Selain penduduk asli, Jawa Timur juga
merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan dan mayoritas
di beberapa tempat, diikuti dengan Arab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten
Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di
Surabaya dan sejumlah kawasan industri lainnya.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional,
namun demikian Bahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa. Bahasa Jawa
yang dituturkan di Jawa Timur memiliki beberapa dialek/logat. Di daerah
Mataraman (eks-Karesidenan Madiun dan Kediri), Bahasa Jawa yang dituturkan
hampir sama dengan Bahasa Jawa Tengahan (Bahasa Jawa Solo-an). Di daerah
pesisir utara bagian barat (Tuban dan Bojonegoro), dialek Bahasa Jawa yang
dituturkan mirip dengan yang dituturkan di daerah Blora-Rembang di Jawa Tengah.
Dialek Bahasa Jawa di bagian tengah dan timur dikenal dengan Bahasa Jawa
Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa Jawa
Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan
bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar.
Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik dan bangga dengan
bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Bahasa Jawa Dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek Bahasa
Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan Dialek Surabaya. Dibanding dengan
bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri), bahasa dialek malang
termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, kata
makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam
dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara
bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang
lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga
disebut sebagai bahasa walikan atau osob kiwalan. Berdasarkan penelitian
Sugeng Pujileksono (2007), kosa kata (vocabulary) bahasa walikan Malangan telah
mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat.
Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian
kecil diserap dari bahasa Arab, Cina dan Inggris. Beberapa kata yang diucapkan
terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisi
diucapkan silup. Produksi bahasa walikan Malangan semakin berkembang
pesat seiring dengan munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema
Indonesia)yang sering disebut Aremania. Bahasa-bahasa walikan banyak yang
tercipta dari istilah-istilah di kalangan supporter. Seperti retropus elite
atau supporter elit. Otruham untuk menyebut supporter dari wilayah
Muharto. Saat ini Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal
yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SLTA. Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun di mana
pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya
Bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa
tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang
sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang
diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan dalam
dua bahasa: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur
Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam
beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (mutually
unintellegible).Suku Osing di Banyuwangi menuturkan Bahasa Osing. Bahasa Tengger, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Suku Tengger,
dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuna.Penggunaan bahasa daerah kini
mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal kembali menggunakan
bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita
dan talk show, misalnya JTV memiliki program berita menggunakan Boso
Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Jawa Tengahan.
Suku Jawa
umumnya menganut agama Islam, sebagian menganut agama Kristen dan Katolik, dan ada pula yang menganut Hindu dan Buddha. Sebagian orang Jawa juga masih memegang teguh
kepercayaan Kejawen. Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh
pada Suku Madura. Suku Osing umumnya beragama Islam dan Hindu. Sedangkan
mayoritas Suku Tengger menganut agama Hindu.Orang Tionghoa umumnya menganut Konghucu, meski ada pula sebagian yang menganut Buddha,
Kristen, dan Katolik; bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa dan memiliki
arsitektur layaknya kelenteng.
C.
Sumber daya wilayah jawa timur
Jawa timur adalah sebuah provinsi bagian timur pulau
jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Jawa timur merupakan kawasan subur
dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Alam yang subur mempenaruhi peradaban
masyarakat di jawa timur.
1. Sumber daya alam di jawa timur
Bumi jawa timur dengan luas wilayah daerah 157.992 km2 merupakan bumi yang kaya akan
sumber daya, potensi sumber daya alam meliputi berbagai berbagai sector,
perindustrian, pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan, dan kelautan
serta pariwisata.
Beberapa sumber daya alam yang da di wilayah jawa
timur adalah sebagai berikut.
a.
Argo
pada sector pertanian jawa timur, memiliki potensi berupa lahan yang cukup luas dan iklim yang mendukung untuk di kembangkan produk pangan. Saat ini luas lahan sawah yang berada di jawa timur adalah 1.178.283 ha, terdiri dari lahan beririgasi seluas 907.274 ha, sawah tadah hujan seluas 243.899 ha, dan sawah lainnya atau irigrasi desa seluas 27.110 ha. Selain menghasilkan beras, jawa timur memiliki potensi untuk mengembangkan sumber daya lainnya melalui proses industrialisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah. Misalnya lahan jagung namun selama ini pemanfaatan jagung hingga produk turunannya seperti minyak jagung dan tepung maizena masih belum dapat kita olah secara mandiri dalam sekala industry. Provinsi jawa timur memiliki potensi pula untuk mengembangkan produk buah-buahan, saat ini terdapat beberapa kabupaten buah buahan adalah manga (kabupaten situbondo,pacitan,probolinggo,dan gresik), pisang (kabupaten lumajang,magetan,dan banyumas) dan jeruk (kabupaten pasuruan,ponorogo, madiun, mojokerto, pacitan, magetan, dan jombang).
pada sector pertanian jawa timur, memiliki potensi berupa lahan yang cukup luas dan iklim yang mendukung untuk di kembangkan produk pangan. Saat ini luas lahan sawah yang berada di jawa timur adalah 1.178.283 ha, terdiri dari lahan beririgasi seluas 907.274 ha, sawah tadah hujan seluas 243.899 ha, dan sawah lainnya atau irigrasi desa seluas 27.110 ha. Selain menghasilkan beras, jawa timur memiliki potensi untuk mengembangkan sumber daya lainnya melalui proses industrialisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah. Misalnya lahan jagung namun selama ini pemanfaatan jagung hingga produk turunannya seperti minyak jagung dan tepung maizena masih belum dapat kita olah secara mandiri dalam sekala industry. Provinsi jawa timur memiliki potensi pula untuk mengembangkan produk buah-buahan, saat ini terdapat beberapa kabupaten buah buahan adalah manga (kabupaten situbondo,pacitan,probolinggo,dan gresik), pisang (kabupaten lumajang,magetan,dan banyumas) dan jeruk (kabupaten pasuruan,ponorogo, madiun, mojokerto, pacitan, magetan, dan jombang).
b.
Kehutanan
pada sector kehutanan, provinsi jawa timur memiliki potensi untuk memanfaatkan sumber daya kehutanan yang dimiliki, seperti pemanfaatan kayu jati untuk produksi kerajinan dan lain-lainya. Saat ini luas hutan di provinsi jawa timur mencapai 28% dari luas total dimana produk utama dari hutan ialah produk kayu seperti kayu bulat, kayu gergagian kayu jati dan berbagai jenis kayu lainnya
pada sector kehutanan, provinsi jawa timur memiliki potensi untuk memanfaatkan sumber daya kehutanan yang dimiliki, seperti pemanfaatan kayu jati untuk produksi kerajinan dan lain-lainya. Saat ini luas hutan di provinsi jawa timur mencapai 28% dari luas total dimana produk utama dari hutan ialah produk kayu seperti kayu bulat, kayu gergagian kayu jati dan berbagai jenis kayu lainnya
c.
Perikanan
provinsi jawa timur memiliki potensi untuk mengembangkan dua sector perikanan yaitu laut dan darat (tawar), pada sector perikanan laut dengan garis pantai yang cukup panjang dan laut yang cukup kondusif untuk nelayan,maka potensi perikanan selain tangkap, yang perlu di kembangkan adalah industi turunan dari sector perikanan laut, seperti minyak ikan, tepung ikan, ikan kaleng, dan lainnya. Jumlah produksi ikan laut yang dihasilkan setiap tahunnya berkisar 334.162,50 ton. Pada sector perikanan darat, terdapat beberapa metodeyang dapat dikembangkan seperti tambak, kolam, keranmba, mina padi, sawa tambak. Produksi unggulan yang dapat dikembangkan di jawa timur selain ikan ialah lobster air tawar.
provinsi jawa timur memiliki potensi untuk mengembangkan dua sector perikanan yaitu laut dan darat (tawar), pada sector perikanan laut dengan garis pantai yang cukup panjang dan laut yang cukup kondusif untuk nelayan,maka potensi perikanan selain tangkap, yang perlu di kembangkan adalah industi turunan dari sector perikanan laut, seperti minyak ikan, tepung ikan, ikan kaleng, dan lainnya. Jumlah produksi ikan laut yang dihasilkan setiap tahunnya berkisar 334.162,50 ton. Pada sector perikanan darat, terdapat beberapa metodeyang dapat dikembangkan seperti tambak, kolam, keranmba, mina padi, sawa tambak. Produksi unggulan yang dapat dikembangkan di jawa timur selain ikan ialah lobster air tawar.
d.
Perternakan
sector perternakan di bagi dalam dua jenis yaitu sector perternakan produksi utama ternak dan sector peternakan ungags. Dengan laha yang cukup luas, provinsi jawa timur berpotensi untuk mengembangkan sector peternakan dengan dukunagn teknologi yang ada saat ini. Komoditi yang perlu dikembangkan untuk sektor peternakan ptoduksi utama ternak ialah sap potong, sapi perah, dan kambing serta babi bagi non-muslim sector peternakan dengan produksi utama ungags adalah peternakan ayam petelur dengan jumlah populasi sebanyak 30.051.763 ekor dapat memproduksi sebanyak 139.786 ton per tahun, peternak ayam pedaging dengan jumlah populasi 29.377.200 ekor dapat memproduksi daging sebanyak 71.301.200 ton per tahun.
sector perternakan di bagi dalam dua jenis yaitu sector perternakan produksi utama ternak dan sector peternakan ungags. Dengan laha yang cukup luas, provinsi jawa timur berpotensi untuk mengembangkan sector peternakan dengan dukunagn teknologi yang ada saat ini. Komoditi yang perlu dikembangkan untuk sektor peternakan ptoduksi utama ternak ialah sap potong, sapi perah, dan kambing serta babi bagi non-muslim sector peternakan dengan produksi utama ungags adalah peternakan ayam petelur dengan jumlah populasi sebanyak 30.051.763 ekor dapat memproduksi sebanyak 139.786 ton per tahun, peternak ayam pedaging dengan jumlah populasi 29.377.200 ekor dapat memproduksi daging sebanyak 71.301.200 ton per tahun.
e.
Pertanian
dengan potensi sumber daya lahan seluas 1,147 juta hektar, jawa timur masih merupakan andalan utam produk pangan di dalam negri khusunya beras. Berdasarkan ATAP BPS tahun 2011, konstribusi padi di jawa timur terhadap produksi secara nasional mencapai 16,08%, jagung 30.85% dan kedelai sebesar 43.11%. untuk 2012 provinsi jawa timur telah menolak target produksi padi sebesar 12,13 juta ton (GKG) atau meningkat sebesar 1,777 juta ton dari tahun lalu yang mencapai 10,533 juta ton. Produksi tahun 2012 ini akan di hasilka oleh area tanaman seluasa 2.142 juta ha, dengan luas panen sekotar 2,057 hjuta ha. Sementara untuk pertanaman di musim kemarau, realisasinya mencapai 416.007 ha atau 61,051%. Realisasi panen antara January hingga april 2012 mencapai 1.025.040 ha atau 95,24% dari target sebesar 1.076.319 ha. Sedangkan untuk priode mei hingga agustus dari target panen 711.695 ha, reslisasinya mencapai 100.752 ha atau baru sekitar 14,16% dari target 711.695 ha. Menurut angka ramalan I BPS tahun 2012, produksi gabah jawa timur 2012 akan mencapai 11.693.895 ton atau sekitar 95% dari target.
dengan potensi sumber daya lahan seluas 1,147 juta hektar, jawa timur masih merupakan andalan utam produk pangan di dalam negri khusunya beras. Berdasarkan ATAP BPS tahun 2011, konstribusi padi di jawa timur terhadap produksi secara nasional mencapai 16,08%, jagung 30.85% dan kedelai sebesar 43.11%. untuk 2012 provinsi jawa timur telah menolak target produksi padi sebesar 12,13 juta ton (GKG) atau meningkat sebesar 1,777 juta ton dari tahun lalu yang mencapai 10,533 juta ton. Produksi tahun 2012 ini akan di hasilka oleh area tanaman seluasa 2.142 juta ha, dengan luas panen sekotar 2,057 hjuta ha. Sementara untuk pertanaman di musim kemarau, realisasinya mencapai 416.007 ha atau 61,051%. Realisasi panen antara January hingga april 2012 mencapai 1.025.040 ha atau 95,24% dari target sebesar 1.076.319 ha. Sedangkan untuk priode mei hingga agustus dari target panen 711.695 ha, reslisasinya mencapai 100.752 ha atau baru sekitar 14,16% dari target 711.695 ha. Menurut angka ramalan I BPS tahun 2012, produksi gabah jawa timur 2012 akan mencapai 11.693.895 ton atau sekitar 95% dari target.
f.
Perkebunan
saat ini perkebunan seluas 952.933 ha yang dikembangkan di jawa timur luas seluruh perkebunan di provinsi jawa timur dengan jumlah total seluruh produksi pekebunan sebanyak 1.658.528,71 ton per tahun. Jenis-jenis perkebunan yang ada antar lain adalah : perkebunan teh, perkebunan tembakau, perkebunan kakao, perkebunan vanilla per tahun, perkebunan tebu dengan luas area 169.317 ha dapat memproduksi sebanyak 1.048.734,83 ton per tahun, perkebunan jambu mente dengan luas area 52.995 ha dapat memproduksi sebanyak 12.213 ton pertahun, dan perkebunan kelapa dengan luas area 285.180 ha dapat memproduksi sebanyak 265.452,56 ton per tahun.
saat ini perkebunan seluas 952.933 ha yang dikembangkan di jawa timur luas seluruh perkebunan di provinsi jawa timur dengan jumlah total seluruh produksi pekebunan sebanyak 1.658.528,71 ton per tahun. Jenis-jenis perkebunan yang ada antar lain adalah : perkebunan teh, perkebunan tembakau, perkebunan kakao, perkebunan vanilla per tahun, perkebunan tebu dengan luas area 169.317 ha dapat memproduksi sebanyak 1.048.734,83 ton per tahun, perkebunan jambu mente dengan luas area 52.995 ha dapat memproduksi sebanyak 12.213 ton pertahun, dan perkebunan kelapa dengan luas area 285.180 ha dapat memproduksi sebanyak 265.452,56 ton per tahun.
g.
Perindustrian
pada sector perindustrian jawa timur dapat memegang oeranan penting dalam rangka mendorong tumbuhnya perindustrian di Indonesia bagian timur, dimana jawa timur berperan sebagai center of excellence dengan lembaga akademis dan riset yang ada di dalamnya saat ini di sepanjang pesisir jalan pantai utara, telah tumbuh kembang berbagi macam industry: industry obat-obatan, industry makanan, industry petrokimia dan lain-lain.
pada sector perindustrian jawa timur dapat memegang oeranan penting dalam rangka mendorong tumbuhnya perindustrian di Indonesia bagian timur, dimana jawa timur berperan sebagai center of excellence dengan lembaga akademis dan riset yang ada di dalamnya saat ini di sepanjang pesisir jalan pantai utara, telah tumbuh kembang berbagi macam industry: industry obat-obatan, industry makanan, industry petrokimia dan lain-lain.
h.
Pertambangan
jawa timur dengan luas area pertambangan mencapai 10.992,86 ha, barang-barang komoditi tambangnya antara lain : batukapur dengan produksi sebanyak 16.311.268,00 ton, tanah liat dengan produksi sebanyak 456.681,52 ton per tahun, marmer dengan produksi sebanyak 1.177.864,00 ton per tahun, pasir kwarsa dengan produksi sebanyak 62.973,40 ton per tahun, bantonit dengan produksi sebanyak 16.600,00 ton per tahun, tanah urug dengan produksi sebanyak 74.141,00 ton per tahun, trass dengan produksi sebanyak 80.225,10 ton per tahun, pasir/krikil batu (sirtu) dengan produksi sebanyak 7.075.176,87 ton.
jawa timur dengan luas area pertambangan mencapai 10.992,86 ha, barang-barang komoditi tambangnya antara lain : batukapur dengan produksi sebanyak 16.311.268,00 ton, tanah liat dengan produksi sebanyak 456.681,52 ton per tahun, marmer dengan produksi sebanyak 1.177.864,00 ton per tahun, pasir kwarsa dengan produksi sebanyak 62.973,40 ton per tahun, bantonit dengan produksi sebanyak 16.600,00 ton per tahun, tanah urug dengan produksi sebanyak 74.141,00 ton per tahun, trass dengan produksi sebanyak 80.225,10 ton per tahun, pasir/krikil batu (sirtu) dengan produksi sebanyak 7.075.176,87 ton.
i.
Pariwisata
jawa timur memiliki berbagai macam obyek wisata yang di manfaatkan, obyek wisata yang terkenal di jawa timur misalnya gunung bromo, dieng, dan pantai pasir putih yang memiliki keindahan tersendiri.
jawa timur memiliki berbagai macam obyek wisata yang di manfaatkan, obyek wisata yang terkenal di jawa timur misalnya gunung bromo, dieng, dan pantai pasir putih yang memiliki keindahan tersendiri.
2.
Sumber daya manusia di jawa timur
jawa timur adalah sebuah provinsi di bagian timur pulau jawa, Indonesia. Ibukotanya Surabaya. Luas wilayahnya 47,922 km2, dan jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa (2005). Jawa timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di pulau jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak keduan setelah jawa barat. Jawa timur berbatasan dengan laut jawa di utara, selat bali di timur, samudra hindia di selatan, serta provinsi jawa tengah di barat. Wilayah jawa timur juga meliputi pulau Madura, pulau bawean, pulau kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di laut jawa dan samudra hindia(pulau sempu dan nusa barung) mayoritas penduduk jawa timur adalah suku jawa, namun demikian, etnisitas di jawa timur lebih heterogen. Suku jawa menyebar hampir di seluruh wilayah jawa timur daratan. Suku Madura mendiam di pulau Madura dan daerah tapal kuda (jawa timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan tapal kuda, suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di jawa timur terdapat minoritas suku Madura, umumnya mereka bekerja di sector informal. Suku tengger, konon adalah keturunan pelarian kerajaan majapahit, tersebar di pegunungan tengger dan sekitarnya. Suku osing tinggal di sebagian wilayah kabupaten banyuwangi. Orang samin tinggal di sebagian pedalaman kabupaten bojo negoro. Selai penduduk asli, jawa timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatng. Orang tionghoa adalah minoritas cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan arab mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan, suku bali juga tinggal di sejumlah desa di kabupaten banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di jawa timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industry lainnya.
jawa timur adalah sebuah provinsi di bagian timur pulau jawa, Indonesia. Ibukotanya Surabaya. Luas wilayahnya 47,922 km2, dan jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa (2005). Jawa timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di pulau jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak keduan setelah jawa barat. Jawa timur berbatasan dengan laut jawa di utara, selat bali di timur, samudra hindia di selatan, serta provinsi jawa tengah di barat. Wilayah jawa timur juga meliputi pulau Madura, pulau bawean, pulau kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di laut jawa dan samudra hindia(pulau sempu dan nusa barung) mayoritas penduduk jawa timur adalah suku jawa, namun demikian, etnisitas di jawa timur lebih heterogen. Suku jawa menyebar hampir di seluruh wilayah jawa timur daratan. Suku Madura mendiam di pulau Madura dan daerah tapal kuda (jawa timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan tapal kuda, suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di jawa timur terdapat minoritas suku Madura, umumnya mereka bekerja di sector informal. Suku tengger, konon adalah keturunan pelarian kerajaan majapahit, tersebar di pegunungan tengger dan sekitarnya. Suku osing tinggal di sebagian wilayah kabupaten banyuwangi. Orang samin tinggal di sebagian pedalaman kabupaten bojo negoro. Selai penduduk asli, jawa timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatng. Orang tionghoa adalah minoritas cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan arab mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan, suku bali juga tinggal di sejumlah desa di kabupaten banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di jawa timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industry lainnya.
3. Potensi budaya jawa timur
a)
Kesenian
Jawa
Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian
Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh
pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan
istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang
seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan
Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di
daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan
dengan modernisasi.
Reog
yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas
Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadi icon
kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda
lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya
antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan
besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan
wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain
Damarwulan, Angling Darma, dan Sarip Tambak-Oso.
Seni
tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa
Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura.
Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan
kelana.
Terdapat
pula kebudayaan semacam barong sai di Jawa Timur. Kesenian itu ada di dua
kabupaten yaitu, Bondowoso dan Jember. Singo Wulung adalah kebudayaan khas
Bondowoso. Sedangkan Jember memiliki macan kadhuk. Kedua kesenian itu sudah
jarang ditemui.
b)
Budaya dan adat istiadat
Kebudayaan
dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh
dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan
bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram.
Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan,
Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar,
Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang
kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.
Kawasan
pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini
mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur
merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan
anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.
Di
kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang)
dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini
cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.
Adat
istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat
besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing
merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku
Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.
Masyarakat
desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang
berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang
diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi
anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara
setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh
bulan), sunatan, pacangan.
Penduduk
Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran,
pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah
memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara
perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Masyarakat di pesisir
barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah
keluarga wanita melamar pria, berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di
Indonesia, dimana pihak pria melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan
masuk ke dalam keluarga wanita.
Untuk
mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim
donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah
kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar